Walau pun kelihatannya simple, menyiapkan sayur sebelum dimasak ternyata gampang-gampang susah lho. Coba cek dulu, tujuh hal yang kurang tepat ini ternyata biasa kita lakukan sebelum memasaknya. Hal tersebut membuatnya gizinya rusak.
1. Langsung mencuci sayuran setelah dibeli
Sebagian orang langsung mencuci sayuran setelah dibeli dari pasar, padahal sayur baru akan dimasak keesokan harinya. Hal ini perlu diwaspadai karena menyimpan sayuran dalam keadaan lembab meski di kulkas sekali pun, bisa memicu pertumbuhan bakteri dan pembusukan.
Sebaiknya, mencuci sayur dilakukan tepat sebelum memasak, kemudian baru mengolah sayuran setelah dikeringkan dari air pembilasan.
2. Tidak mencuci sayuran dengan benar
Cara mencuci sayuran juga gak bisa sembarangan, lho! Metode kurang tepat yang selama ini digunakan adalah meletakkan sayur dalam saringan,, lalu membilasnya di wastafel. Dengan cara ini, sisa tanah atau kotoran lain bakal tetap terperangkap.
Baiknya, kamu menyiapkan baskom besar berisi air lalu rendam sayuran di dalamnya. Bersihkan juga sela-sela sayur terutama yang terdiri dari banyak lapisan, seperti sawi dan kubis.
Yang paling penting, angkat daun dari baskom dan pindah ke tempat bersih, bukan mencurahkan air dari baskom dengan posisi sayuran masih di dalam. Hal ini untuk mencegah kotoran terselip kembali kesayuran ketika airnya dibuang.
3. Memotong sayuran terlalu dini
Untuk menghemat waktu memasak di pagi hari, biasanya kita sudah memotong bahan-bahan termasuk sayuran pada malam harinya untuk disimpan di kulkas. Tapi langkah ini justru tidak dianjurkan, lho!
Kualitas sejumlah sayuran seperti kubis, brokoli, kembang kol, atau terong bisa rusak begitu dipotong dan terekspos udara. Kalau pun tetap ingin menyimpan sayuran, sebaiknya letakkan di dalam tempat yang punya rongga, dan lapisi dulu dengan tisu atau paper towel.
4. Membeli bahan-bahan jauh hari sebelum masak
Banyak yang suka "menimbun" sayuran untuk bahan masak selama sepekan dengan alasan efektivitas. Padahal sayuran hijau tidak akan bisa bertahan hingga sepekan.
Jenis sayur lain seperti jagung, brokoli, asparagus, dan jamur akan mulai layu setelah disimpan maksimal dua hari. Tapi wortel, labu, kentang, kubis, dan bawang kualitasnya masih baik untuk digunakan setelah sepekan.
Baca juga: 7 Makanan Berbahan Kopi Ini Bisa Jadi Inspirasi Bisnis Kafemu
5. Membiarkan sayuran yang sudah dikupas terekspos udara
Beberapa jenis sayur dan buah bisa cepat berubah warna jadi kecoklatan kalau terlalu lama dibiarkan dalam ruang terbuka. Misalnya kentang, terong, dan alpukat. Jadi sebaiknya sayuran yang sudah dikupas langsung dimasak.
Kamu juga bisa merendam sayuran tersebut di dalam air garam atau air lemon. Kandungan lemon juga bisa menjaga warna hijau alpukat agar tetap cantik.
6. Membuang bagian sayur yang masih bisa dipakai
Bagian batang asparagus biasanya dihilangkan dan dibuang. Mentok dijadikan tusukan sate lilit atau daging BBQ. Padahal bagian itu teksturnya kenyal dan justru kaya rasa lho, terutama kalau dijadikan kaldu.
Sayuran lain yang bagian pentingnya suka dibuang adalah daun bawang dan jamur. Bagian batang hingga akar daun bawang bisa memperkaya rasa kaldu. Begitu pula dengan batang jamur yang punya rasa sama enaknya dengan bagian payung.
7. Menghilangkan bagian sayur yang bernutrisi
Karena dianggap kotor, kulit sayuran seperti kentang, wortel, terung, dan mentimun sering dibuang. Padahal kulit sayuran ini punya manfaat besar untuk kesehatan.
Kulit mentimun mengandung serat tinggi, sedangkan kulit kentang kaya serat, mineral, dan zat besi. Pada terong, bisa ditemukan nasunin, yakni sejenis antioksidan. Vitamin tinggi juga terdapat pada lapisan tipis tepat di bawah kulit wortel. Dibanding mengupasnya, lebih baik bersihkan wortel dengan sikat sayur.
Sekarang sudah tahu, kan? Jangan sampai salah langkah lagi ya, biar gizi yang kita dapatkan maksimal.
Sumber
